Bismillah.. Ahlan wa sahlan di Blog Q ,Kumpulan tentang semua tugas Teknologi Pendidikan ya disini tempatnya, Yang Baru yang selalu ditunggu Semoga dapat membawa manfaat...!!!
Terima Kasih Telah sudi mampir di blog saya semoga membawa maslahat,,,,,,,,,, ALAMAT: Trosobo Taman Sidoarjo Jawa Timur. Telp: 085731714992 email:saikhul.arif@gmail.com!!!

SUDAH BENARKAH ANDA?

a. Anjuran agar selalu bersandal.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي غَزْوَةٍ غَزَوْنَاهَا اسْتَكْثِرُوا مِنَ النِّعَالِ فَإِنَّ الرَّجُلَ لاَ يَزَالُ رَاكِبًا مَا انْتَعَلَ.(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3912)
Dari Jair ia berkata: Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda pada suatu pertempuran yang kami ikuti,"Biasakanlah bersandal (bersepatu), karena orang itu selalu berada di atas alas kakinya."(HR. Muslim, kitab allibas wa azzinah, 3.912)

b. Tidak boleh berjalan hanya dengan sandal sebelah saja.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَمْشِي أَحَدُكُمْ فِي نَعْلٍ وَاحِدَةٍ لِيُحْفِهِمَا جَمِيعًا أَوْ لِيُنْعِلْهُمَا جَمِيعًا.(رواه البخاري|كتاب اللباس:5408)
Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda,"Janganlah seseorang di antara kamu berjalan dengan sandal (sepatu) sebelah kaki, dan hendaklah dia memakai keduanya bersama-sama, atau hendaklah dia melepas kedua-duanya bersama-sama."(HR. Bukhari, kitab allibas, 5408)

Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab allibas wa azzinah, 3916.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا انْقَطَعَ شِسْعُ أَحَدِكُمْ فَلَا يَمْشِ فِي الْأُخْرَى حَتَّى يُصْلِحَهَا.(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3915)
Dari Abu Hurairah RA ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,"Apabila tali sandal (sepatu) seseorang di antara kamu putus, maka janganlah ia berjalan dengan sepatu seelah sehingga dia memperbaikinya."(HR. Muslim, kitab allibas waz zinah, 3915)


c. Bersandal dengan mendahulukan yang kanan dan melepas mulai dari yang kiri.

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَأْكُلَ الرَّجُلُ بِشِمَالِهِ أَوْ يَمْشِيَ فِي نَعْلٍ وَاحِدَةٍ وَأَنْ يَشْتَمِلَ الصَّمَّاءَ وَأَنْ يَحْتَبِيَ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ كَاشِفًا عَنْ فَرْجِهِ.(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3916)
Dari Jabir sesungguhnya Rasulullah SAW melarang seseorang makan dengan tangan kirinya atau berjalan dengan sandal (sepatu) sebelah, dan beliau melarang berselimut hanya dengan satu pakaian, dan beliau melarang duduk medongkrong (merapatkan kedua kaki pada dada) pada satu pakaian sehingga terlihat kemaluannya."(HR. Muslim, kitab allibas wa azzinah, 3916)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيُمْنَى وَإِذَا خَلَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ وَلْيُنْعِلْهُمَا جَمِيعًا أَوْ لِيَخْلَعْهُمَا جَمِيعًا .(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3913)
Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda,"Apabila seseorang di antara kalian pakai sandal maka hendaklah ia memulai dari kaki kanan, dan apabila ia melepasnya maka mulailah dari yang kiri, Gunakanlah sepasang sandal (sepatu) atau lepaslah kedua-duanya (jangan hanya sebelah)."(HR. Muslim, kitab allibas wa azzinah, 3913)


d. Ketentuan di Sekitar Cincin.

• Larangan menggunakan cincin emas bagi orang laki-laki

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ فِي يَدِ رَجُلٍ فَنَزَعَهُ فَطَرَحَهُ وَقَالَ يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ إِلَى جَمْرَةٍ مِنْ نَارٍ فَيَجْعَلُهَا فِي يَدِهِ فَقِيلَ لِلرَّجُلِ بَعْدَ مَا ذَهَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْ خَاتِمَكَ انْتَفِعْ بِهِ قَالَ لاَ وَاللَّهِ لاَ آخُذُهُ أَبَدًا وَقَدْ طَرَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3897)
Dari Abdillah ibnu Abbas sesungguhnya Rasulullah SAW melihat cincin emas di tangan seorang laki-laki, kemudian beliau melepasnya lalu membuangnya sambil mengatakan,"Mengapa ada orang yang menginginkan bara neraka lalu diletakkan di tangannya?" Setelah Rasulullah SAW pergi, ada orang berkata kepada laki-laki itu,"Ambillah cincinmu, lalu (juallah) agar kau manfaatkan hasil penjualannya!' Laki-laki itu menjawab,"Tidak. Demi Allah, aku selamnya tidak akan mengambil apa yang telah dibuang oleh Rasulullah SAW."(HR. Muslim, kitab allibas wa azzinah, 3897)

• Tidak mengapa memakai cincin dari selainnya; perak, akik, dll.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ اتَّخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ وَكَانَ فِي يَدِهِ ثُمَّ كَانَ بَعْدُ فِي يَدِ أَبِي بَكْرٍ ثُمَّ كَانَ بَعْدُ فِي يَدِ عُمَرَ ثُمَّ كَانَ بَعْدُ فِي يَدِ عُثْمَانَ حَتَّى وَقَعَ بَعْدُ فِي بِئْرِ أَرِيسَ نَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ.(رواه البخاري|كتاب اللباس:5424)
Dari Ibnu Umar Ra ia berkata: Rasulullah SAW mengambil cincin dari perak dan memakai di tangannya. Kemudian sesudah itu ada di tangan Abu Bakar, Kemudian sesudah itu ada di tangan Umar, Kemudian sesudah itu ada di tangan Ustman, sehingga cincin itu terjatuh dari Ustman di sumur Aris, ukirannya Muhammad Rasulullah."(HR. Bukhari, kitab allibas, 5424)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ وَنَقَشَ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَقَالَ إِنِّي اتَّخَذْتُ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ وَنَقَشْتُ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ فَلَا يَنْقُشَنَّ أَحَدٌ عَلَى نَقْشِهِ.(رواه البخاري|كتاب اللباس:5428)
Dari Anas bin Malik RA sesungguhnya Rasulullah SAW memiliki sebuah cincin perak dan beliau mengukir padanya Muhammad Rasulullah, dan beliau bersabda,'Sesungguhnya aku memiliki sebuah cincin perak dan aku mengukirnya dengan Muhammad Rasulullah, maka janganlah seorangpun yang mengukir cincin seperti itu.'(HR. Bukhari, kitab allibas, 5428)

• Memakai cincin di jari kelingking

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذِهِ وَأَشَارَ إِلَى الْخِنْصِرِ مِنْ يَدِهِ الْيُسْرَى .(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3909)
Dari Anas ia berkata: Cincin Rasulullah SAW ada di jari ini. Anas menunjuk jari kelingkingnya yang kiri.(HR. Muslim, kitab allibas wa azzinah, 3909)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِسَ خَاتَمَ فِضَّةٍ فِي يَمِينِهِ فِيهِ فَصٌّ حَبَشِيٌّ كَانَ يَجْعَلُ فَصَّهُ مِمَّا يَلِي كَفَّهُ.(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3908)
Dari Anas bin Malik sesungguhnya Rasulullah SAW memakai cincin perak di jari tangan kanan beliau, dengan mata akik Habasyah, dan beliau memakainya dengan meletakkan mata cincin di bagian dalam jari pada telapak tangan.(HR. Muslim, kitab allibas wa azzinah, 3.908)

• Larangan bercincin di jari tengah dan jari sebelahnya (telunjuk).

عَنْ أَبِي بُرْدَةَ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَخَتَّمَ فِي إِصْبَعِي هَذِهِ أَوْ هَذِهِ قَالَ فَأَوْمَأَ إِلَى الْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِيهَا.(رواه مسلم|كتاب اللباس والزينة:3911)
Dari Abi Burdah ia berkata: Ali berkata: Rasulullah SAW melarangku bercincin di jari ini atau ini. Ali sambil menunjuk jari tengah dan jari sebelahnya (yakni telunjuk) .(HR. Muslim, kitab allibas wa azzinah, 3.911)



Darus Salam, 19 Juli 2009




Fathur Rahman



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SUDAH BENARKAH ANDA?"

Posting Komentar