Bismillah.. Ahlan wa sahlan di Blog Q ,Kumpulan tentang semua tugas Teknologi Pendidikan ya disini tempatnya, Yang Baru yang selalu ditunggu Semoga dapat membawa manfaat...!!!
Terima Kasih Telah sudi mampir di blog saya semoga membawa maslahat,,,,,,,,,, ALAMAT: Trosobo Taman Sidoarjo Jawa Timur. Telp: 085731714992 email:saikhul.arif@gmail.com!!!

Desain Pembelajaran Dick and Carrey








  1. Identify instructional goals
Analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah langkah pertama yang dilakukan untuk menentukan apa yang inginkan setelah warga belajar melaksanakan pembelajaran. (Mustaji:33)
a. Rumusan:Tujuan instruksional umum (TIU) haruslah dirumuskan dengan kata kerja dan operasional, serta menunjukkan kegiatan yang dapat dilihat.
b. TIU sebaiknya mengandung: (1) orang yang belajar; (2) istilah “akan dapat”; (3) menggunakan kata kerja aktif seperti menggunakan, menyususun, mendemonstrasikan, dls.; (4) obyek seperti desain penelitian.
Catatan: bagian (3) dan (4) dalam TIU yang berupa kata kerja dan obyek perilaku yang diharapkan dikuasai mahasiswa pada akhir proses pembelajarannya.
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Jurusan : Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Mahasiswa Angkatan : 2009 A / B
Semester : 3 (tiga)
Mata Kuliah/ SKS : Bahasa Inggris Aplikasi Teknologi Pendidikan 2/ 2
TIU / Standar kompetensi : mahasiswa dapat Menguasai kosakata Bahasa
Inggris dan dapat memaparkan secara lisan

  1. Identify instructional Analysis
a. Pengertian: Analisis instruksional adalah proses penjabaran perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis.
b. Empat macam struktur perilaku: (1) struktur hierarkikal, (2) struktur prosedural, (3) struktur pengelompokan, dan (4) struktur kombinasi.
c. Tahapan Melakukan Analisis Instruksional
Tahapan atau langkah-langkah untuk melakukan analisis instruksional antara lain adalah:
1. Menuliskan perilaku umum dalam TIU.
2. Menulis perilaku khusus yang menjadi bagian dari perilaku umum.
3. Menyusun urutan logis: perilaku umum, perilaku
khusus yang paling dekat, perilaku khusus paling
dekat berikutnya, dst.
4. Langkah terakhir dalam proses analisis tujuan pembelajaran adalah menentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang disebut sebagai entry behavior (perilaku awal/masukan) yang diperlukan oleh warga belajar untuk memulai pembelajaran.
  1. Identify Entery Behaviour
a. Perilaku awal:
Ada dua pertanyaan berkaitan dengan pengidentifikasian perilaku awal yaitu (1) mahasiswa yang mana atau mahasiswa sekolah apa?, (2) sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki sehingga dapat mengikuti pelajaran tersebut?
Analisis pararel terhadap warga belajar dan konteks dimana mereka belajar, dan konteks apa tempat mereka menggunakan hasil pembelajaran. Keterampilan-keterampilan warga belajar yang ada saat ini, yang lebih disukai, dan sikap-sikap ditentukan berdasarkan karakteristik atau setting pembelajaran dan setting lingkungan tempat keterampilan diterapkan.
Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini dapat berupa bakat, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berfikir, minat, atau kemampuan awal.
1. Mahasiswa prodi teknologi Pendidikan angkatan 2009 A / B
2. Dari aspek akademis mata kuliah ini bersyarat yaitu telah menyelesaikan program studi Bahasa Inggris Aplikasi Teknologi Pendidikan 1
3. Dari aspek kemampuan awal mahasiswa dapat Menggabungkan antara foto, rekaman dalam bahasa Inggris menjadi satu kesatuan yang berupa video
4. Dari aspek Gaya belajar berdasarkan standart kompetensi pembelajaran ini lebih menyondongkan belajar secara mandiri
  1. Write Performance objective
Pengertian: Tujuan Instruksional Khusus adalah tujuan instruksional yang lebih spesifik yang merupakan jabaran dari TIU. Dalam literatur asing TIK disebut objective, dan dalam program Applied Approach (AA) disebut sasaran belajar.
Menurut Dick dan Carrey (1985), tujuan performansi terdiri atas;
a. Tujuan harus menguraikan apa yang akan dikerjakan, atau diperbuat oleh anak didik.
b. Menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat, yang hadir pada waktu anak didik berbuat,
c. Menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak didik yang dimaksudkan pada tujuan.
Perumusan TIK (Mustaji:39-44):
1. Hanya mengandung satu pengertian, karena itu dirumuskan dalam bentuk kata kerja dan dapat dilihat oleh mata.
2. Dapat diukur dengan tes atau alat pengukur yang lain.
3. Mengandung empat unsur-unsur:
A = Audience, yakni mahasiswa;
B = Behavior, yaitu perilaku spesifik yang akan dimunculkan oleh siswa setelah
selesai proses belajarnya.
C = Condition, yakni batasan yang dikenakan kepada siswa atau alat yang digunakan siswa pada saat ia dites.
D = Degree, yaitu tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku tersebut.
1. Writing story: -
- Menemukan ide cerita
- Mengembangkan ide cerita menjadi ide pokok paragraph-paragraf
- Mengembangkan ide pokok paragraph menjadi paragraph yang baik
- Menyatukan paragraph menjadi sebuah esai
- Merevisi hasil cerita
2. Writing storyboard:-
- Menterjemahkan cerita menjadi sebuah storyboard
- Mengumpulkan gambar yang sesuai dengan paparan penggalan cerita storyboard
- Mengumpulkan soundtrack music yang sesuai dengan paparan penggalan cerita storyboard
3. Develop digital storytelling:-
- Merancang Digital Storytelling
- Merekam narasi berbahasa Inggris
- Merevisi narasi berbahasa Inggris
- Menyatukan gambar, teks, tulisan, musik, dan narasi menjadi satu kesatuan Digital Storytelling
  1. Develop criterion reference test
Pengertian Tes Acuan Patokan dan norma (Dick and Carrey, 1985)
Tes Acuan Patokan adalah tes yang mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap perilaku yang terdapat dalam TIK.
Tes Acuan Norma adalah tes untuk menentukan kedudukan atau posisi seorang siswa diantara kelompoknya.
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, kembangkan produk evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa belajar melakukan tujuan pembelajaran. Penekanan utama berada pada hubungan prilaku yang tergambar dalam tujuan pembelajaran dengan untuk apa melakukan penilaian.
- Quis digital Storytelling
- Apresiasi Hasil Karya digita storytelling
  1. Develop Instuctional Strategy
Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, produk pengembangan ini meliputi petunjuk untuk siswa belajar, materi pembelajaran, dan soal-soal.
Materi pembelajaran meliputi : petunjuk untuk tutor, modul untuk warga belajar, transparansi OHP, videotapes, format multimedia, dan web untuk pembelajaran jarak jauh.
Pengembangan materi pembelajaran tergantung kepada tipe pembelajaran, materi yang relevan, dan sumber belajar yang ada disekitar perancang.
Empat komponen utama dalam menyusun kegiatan instruksional, yaitu: urutan kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu.
Urutan kegiatan instruksional meliputi: Pendahuluan, Penyajian, dan Penutup.
Jenis pengetahuan procedural dengan proses pembuatan digital storytelling
- Writing story à Writing storyboard à Develop digital storytelling
- Menggunakan model pembelajaran kreatif dan inovatif
- menggunakan metode belajar individu dimana siswa diberi waktu dalam pembuatan DST,
- media yang digunakan adalah laptop, computer beserta software pendukung editing photo
- waktu pembuatan ± 8 minggu
o 2 minggu pertama pembuatan Story
o 2 minggu kedua penyusunan storyboard
o 2 minggu ketiga proses Develop digital storytelling
o 2 minggu keempat presentasi DST
  1. Develop & select instructional Material
Bentuk Kegiatan Instruksional dan Bahan Instruksional Masing-masing.
l Bentuk Kegiatan Instruksional meliputi: (1) pengajar sebagai fasilitator dan mahasiswa belajar mandiri, (2) pengajar sebagai sumber tunggal dan siswa belajar darinya, dan (3) pengajar sebagai penyaji bahan belajar yang dipilihnya atau yang dikembangkannya disingkat Pengajar, Bahan, Siswa (PBS).
l Macam Bahan Instruksional meliputi: (1) pengembangan bahan belajar mandiri, (2) pengembangan bahan pengajaran konvensional dan (3) pengembangan bahan PBS.
Bentuk kegiatan : bhs. Inggris II yaitu pengajar/dosen sebagai fasilitator dan tutor, mahasiswa belajar sendiri dalam pembuatan DST
Bahan Instruksional: Digital Story Telling Cookbook (E-book)
Program Pendukung: Ulid Video, movie Maker, proshow, adobe phothoshop, corel
Draw
  1. Develop & Conduck Formative Evaluative
A. Pengertian Evaluasi Formatif
l Definisi: evaluasi formatif adalah proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau program instruksional.
l Tujuan: evaluasi formatif bertujuan untuk menentukan apa yang harus ditingkatkan atau direvisi agar produk tersebut lebih efektif dan lebih efisien.
  1. Komponen yang Perlu Diperhatikan dalam Merencanakan Evaluasi Formatif
Ø Ada tujuh komponen yang harus diperhatikan dalam merencanakan evaluasi formatif, yaitu:
Maksud evaluasi formatif harus jelas;
Siapa yang akan menggunakan hasil evaluasi tersebut?;
Apa informasi yang akan dikumpulkan?;
Sumber-sumber apa yang diperlukan?;
Bagaimana, kapan, di mana data dikumpulkan?, dan siapa yang melaksanakan pengumpulan?;
Bagaimana, kapan, dan siapa yang melaksanakan analisis data?.
Bagaimana bentuk laporannya?.
Referensi
1. Barbara B. Seels, Rita C. Richey. 1994. Instructiuonal Technology: The Definition and Domains of The Field, AECT Washington DC.
Mustaji.2009.Desain Pembelajaran: Teori dan implementasi Model Pembelajaran berbasis masalah dengan pola Kolaborasi (Model PBMPK) Surabaya: Unesa University press.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Desain Pembelajaran Dick and Carrey"

Posting Komentar